Lahan Gambut



Di Indonesia pengembangan perkebunan di lahan gambut, dinilai sangat potensial. Dari sekitar 14,9 juta hektar lahan gambut yang dimiliki Indonesia, (Ritung dkk., 2011) terdapat sekitar 6 juta hektar berpotensi untuk dikembangkan untuk pertanian (BBSDLP, 2008). Sebagai ilustrasi dari luasan perkebunan sawit di Sumatera pada tahun 2010 yang luasnya sekitar 7,72 juta hektar terdapat 20- 22 % diantaranya yang berada di lahan gambut. (Agus dkk., 2012). 

Berangkat dari perkembangan lahan perkebunan saat ini, pemantauan muka air pada perkebunan di lahan rawa gambut merupakan kebutuhan penting sebagai upaya untuk mengatur/mengendalikan muka air tanah gambut dalam rangka menjamin pertumbuhan tanaman tetap baik dan mengurangi degradasi lahan gambut. Monitoring tinggi muka air juga merupakan upaya untuk memperpanjang masa pakai lahan gambut untuk perkebunan. 

Lebih jauh lagi, monitoring tinggi muka air juga merupakan kewajiban dari setiap pelaku usaha untuk mentaati ketentuan yang diamanatkan dalam undang –undang. Dalam Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2016 ditegaskan bahwa “Ekosistem Gambut dengan fungsi budidaya dinyatakan rusak apabila muka air tanah di lahan Gambut lebih dari 0,4 (nol koma empat) meter di bawah permukaan Gambut pada titik penaatan”. Dengan demikian upaya untuk mempertahankan muka air pada kedalaman tersebut dan prose pemantauannya harus dilakukan.

Melihat kebutuhan akan alat pemantau level air di lahan gambut tersebut salah satu solusinya adalah menggunakan real time water level monitoring system. Sistem pemantauan level muka air yang bekerja mengirimkan data secara realtime dan terus menerus. Data tersebut dapat diakses setiap saat dari jarak jauh dengan menggunakan PC atau pun telepon android melalui jaringan internet, sehingga untuk memperoleh data level muka air, petugas tidak perlu lagi  mendatangi lokasi pemantau.

PT Luwes Inovasi Mandiri merancang water level monitoring system berbasis web untuk mendeteksi pasang surut dan dapat diintegrasikan dengan early warning system pada setiap lokasi pelabuhan. 

Luwes Water Level Monitoring Generasi Terbaru memiliki rancangan yang lebih ringkas, bekerja dengan daya yang jauh lebih hemat, baterai yang mampu bertahan selama 3 bulan. Perangkat ini ringan dan mudah diaplikasikan di berbagai jenis area dan kondisi, dengan rentang pengukuran hingga 10 meter diatas permukaan air. 

Pages